TEORI BELAJAR BAHASA
1.
Belajar bahasa dan pemerolehan bahasa
A.
Konsep belajar
Berdasarkan paham psikologi yang melandasinya, paling
sedikit ada dua jenis batasan yang banyak dikenal, yakni batasan belajar
menurut psikologi kognitif.
Batasan belajar yang dimaksud di antaranya adalah sebagai
berikut :
a. Belajar adalah perubahan prilaku yang relative permanen
sebagai hasil berlatih yang disertai penguatan (reinforcement) Kimble, 1963).
b. Belajar adalah proses perubahan prilaku suatu organisme
akibat pengalamannya (Gadge, 1984).
c. Belajar adalah proses pengaitan informasi baru terhadap
struktur kognitif yang sudah ada; proses bernalar dengan menggunakan logika
deduktif-induktif, hubungan-hubungan lofis, rasional atau nonarbitrer (David
Ausubel, 1968).
d. Belajar adalah proses perkembangan mental-intelektual
seseorang dalam upaya mengadaptasikan dirinya terhadap lingkungannya (Jean
Piaget, 1976).
Beberapa
prinsip atau karakteristik belajar paham kognitif diantaranya dapat dirumuskan
seperti berikut :
a. Belajar merupakan rangkaian peristiwa kognitif, seperti
berpikir, bernalar baik secara deduktif maupun secara induktif, mengembangkan
persepsi, dan proses insigt (internalisasi).
b. Mengamati, memahami, mengidentifikasi, mengklasifikasikan,
menganalisis, dan menarik kesimpulan merupakan salah satu rangkaian peritiwa
kognitif.
c.
Ada hal-hal yang arbitrer
dan alogis yang bisa dipelajari melalui rangkaian S –R – Reinf, tetapi lebih banyak hal yang berupa hubungan
logis-sistematis, rasional dan nonarbitrer yang bisa dipelajari secara
kognitif.
B.
Bahasa : Pengertian dan Fungsinya
1)
Pengertian bahasa
Banyak
batasan bahasa yang bisa diketengahkan. Dalam tulisan ini dirasakan cukup
dengan tiga batasan di bawah ini.
a. Bahasa adalah sebuah system lambing bunyi yang arbitrer yang
memungkinkan semua orang yang berada di sebuah budaya yang diwariskan atau
orang lain yang telah mempelajari system budaya tersebut (untuk) berkomunikasi
atau berinteraksi (Finocchiaro,1964).
b. Bahasa adalah sebuah system komunikasi dengan bunyi yang
berproses melalui organ pengucapan dan pendengaran antara anggota suatu
masyarakat yang diwariskan, serta memiliki makna yang konvensional dan arbitrer
(Pei, 1966).
c. Bahasa adalah sebuah system lambing bunyi yang arbitrer
digunakan untuk komunikasi manusia (Wardhaugh, 1972).
2) Fungsi bahasa
Fungsi bahasa secara umum adalah alat komunikasi. Michael
Halliday seorang tokoh sosiolinguistik (Brown, 1980: 194-195) merinci fungsi
umum tersebut menjadi tujuh fungsi detail, yaitu :
a. Fungsi Instrumental (The
Instrumental Function)
Bahasa merupakan alat untuk memanipulasi lingkungan dan
menyebabkan kondisi atau peristiwa tertentu terwujud atau terjadi.
b. Fungsi Regulasi (Regulatory
Function)
Bahasa sebagai alat pengontrol dan pengendalian atau
pengaturan peristiwa: diri sendiri maupun lingkungan.
c. Fungsi Representasional (The
Represensational Function)
Bahasa merupakan alat untuk menyatakan fakta-fakta atau pengetahuan tertentu.
d. Fungsi Interaksional (The
Interactional Function)
Bahasa adalah alat untuk memenuhi kebutuhan sosial,
memelihara kemantapan hubungan antarpersonal. Fungsi bahasa ini ditandai dengan
digunakan sleng, jargon, alih bahasa, basa-basi dan yang sejenisnya.
e. Fungsi Personal (The
Personal Function)
Bahasa mendukung fungsi menyatakan kepribadian, perangai,
perasaan, bahkan kebiasaan seseorang. Bahasa merupakan cermin karakteristik
penuturnya, termasuk cara berpikir, kemampuan berpikir, bahkan kemampuan
mengontrol emosinya.
f.
Fungsi Heuristik (The Heuristik Function)
Bahasa mendukung fungsi sebagai alat pemerolehan pengetahuan
dan sebagai alat untuk mempelajari lingkungan. Fungsi ini kadang-kadang muncul
dalam bentuk pertanyaan untuk diperoleh jawaban.
g. Fungsi Imajenatif (The Imagenative Function)
Karena fungsi imajenatif bahasa, kita bisa “bermimpi” dengan
bahasa : anak-anak bisa berkhayal. Dunia perfilman, dunia pernovelan dan
perpuisian memerankan bahasa dalam konteks fungsi imajenatif.
Daftar Pustakanya Mana.?
BalasHapus