Minggu, 13 Januari 2013

Mata kuliah Bahasa & Sastra Indonesia


TEORI BELAJAR BAHASA

1.     Belajar bahasa dan pemerolehan bahasa
A.     Konsep belajar
Berdasarkan paham psikologi yang melandasinya, paling sedikit ada dua jenis batasan yang banyak dikenal, yakni batasan belajar menurut psikologi kognitif.
Batasan belajar yang dimaksud di antaranya adalah sebagai berikut :
a.       Belajar adalah perubahan prilaku yang relative permanen sebagai hasil berlatih yang disertai penguatan (reinforcement) Kimble, 1963).
b.      Belajar adalah proses perubahan prilaku suatu organisme akibat pengalamannya (Gadge, 1984).
c.       Belajar adalah proses pengaitan informasi baru terhadap struktur kognitif yang sudah ada; proses bernalar dengan menggunakan logika deduktif-induktif, hubungan-hubungan lofis, rasional atau nonarbitrer (David Ausubel, 1968).
d.      Belajar adalah proses perkembangan mental-intelektual seseorang dalam upaya mengadaptasikan dirinya terhadap lingkungannya (Jean Piaget, 1976).
Beberapa prinsip atau karakteristik belajar paham kognitif diantaranya dapat dirumuskan seperti berikut :
a.       Belajar merupakan rangkaian peristiwa kognitif, seperti berpikir, bernalar baik secara deduktif maupun secara induktif, mengembangkan persepsi, dan proses insigt (internalisasi).
b.      Mengamati, memahami, mengidentifikasi, mengklasifikasikan, menganalisis, dan menarik kesimpulan merupakan salah satu rangkaian peritiwa kognitif.
c.       Ada hal-hal yang arbitrer dan alogis yang bisa dipelajari melalui rangkaian S –R – Reinf, tetapi lebih banyak hal yang berupa hubungan logis-sistematis, rasional dan nonarbitrer yang bisa dipelajari secara kognitif.
B.   
  Bahasa : Pengertian dan Fungsinya
1)    Pengertian bahasa
Banyak batasan bahasa yang bisa diketengahkan. Dalam tulisan ini dirasakan cukup dengan tiga batasan di bawah ini.
a.       Bahasa adalah sebuah system lambing bunyi yang arbitrer yang memungkinkan semua orang yang berada di sebuah budaya yang diwariskan atau orang lain yang telah mempelajari system budaya tersebut (untuk) berkomunikasi atau berinteraksi (Finocchiaro,1964).
b.      Bahasa adalah sebuah system komunikasi dengan bunyi yang berproses melalui organ pengucapan dan pendengaran antara anggota suatu masyarakat yang diwariskan, serta memiliki makna yang konvensional dan arbitrer (Pei, 1966).
c.       Bahasa adalah sebuah system lambing bunyi yang arbitrer digunakan untuk komunikasi manusia (Wardhaugh, 1972).
2)     Fungsi bahasa
Fungsi bahasa secara umum adalah alat komunikasi. Michael Halliday seorang tokoh sosiolinguistik (Brown, 1980: 194-195) merinci fungsi umum tersebut menjadi tujuh fungsi detail, yaitu :
a.       Fungsi Instrumental (The Instrumental Function)
Bahasa merupakan alat untuk memanipulasi lingkungan dan menyebabkan kondisi atau peristiwa tertentu terwujud atau terjadi.
b.      Fungsi Regulasi (Regulatory Function)
Bahasa sebagai alat pengontrol dan pengendalian atau pengaturan peristiwa: diri sendiri maupun lingkungan.
c.       Fungsi Representasional (The Represensational Function)
Bahasa merupakan alat untuk menyatakan  fakta-fakta atau pengetahuan tertentu.
d.      Fungsi Interaksional (The Interactional Function)
Bahasa adalah alat untuk memenuhi kebutuhan sosial, memelihara kemantapan hubungan antarpersonal. Fungsi bahasa ini ditandai dengan digunakan sleng, jargon, alih bahasa, basa-basi dan yang sejenisnya.
e.       Fungsi Personal (The Personal Function)
Bahasa mendukung fungsi menyatakan kepribadian, perangai, perasaan, bahkan kebiasaan seseorang. Bahasa merupakan cermin karakteristik penuturnya, termasuk cara berpikir, kemampuan berpikir, bahkan kemampuan mengontrol emosinya.
f.        Fungsi Heuristik (The Heuristik Function)
Bahasa mendukung fungsi sebagai alat pemerolehan pengetahuan dan sebagai alat untuk mempelajari lingkungan. Fungsi ini kadang-kadang muncul dalam bentuk pertanyaan untuk diperoleh jawaban.
g.       Fungsi Imajenatif  (The Imagenative Function)
Karena fungsi imajenatif bahasa, kita bisa “bermimpi” dengan bahasa : anak-anak bisa berkhayal. Dunia perfilman, dunia pernovelan dan perpuisian memerankan bahasa dalam konteks fungsi imajenatif.

1 komentar: