SINOPSIS CERITA BUNGA ROOS DARI CIKEMBANG
Judul buku :
Judul asli : Bunga roos dari ci kembang
Pengarang : Kwee Tek Hoay
Penerbit : Drukkerij Hoe Siang In Kok Batavia
1927
Bermula kisah ini terjadi pada bulan januari di Priangan,Jawa
Barat,Hidup lah seorang tuan yang
bernama Ay Ceng,Dia bekerja
sebagai Administratur dari perkebunan karet”Gunung mulya” yang terletak antara gunung salak dan gunung gede,lima tahun lamanya Ay Ceng telah bekerja di
perkebunan karet bermula seperti juru
tulis dengan gaji 50 per bulan,kemudian seperti pengawas,dan sekarang seperti
administrator dengan gaji 300 ribu,dan setiap tahunnya pula Ay Ceng mendapatkan
persenan besar dari tuan Liok keng Djim
yang kaya raya.
meski Ay Ceng usianya sudah 30 tahun akan tetapi ia tidak ada
pikiran untuk menikah,tetapi dia mencintai seorang nyai marsiti yang sudah
dirawatnya selama tiga tahun,dia tidak merasa rugi merawat nyai karna nyai
orang nya rajin dan baik budi pekertinya,karna ia tidak mau ambil resiko akan
hidup dan menikah dengan seorang wanita
karna ia takut kinginannya tidak sanggup ia penuhi.
Di suatu sore Ay Ceng mengajak bicara nyai marsiti sambil melihat
pemandangan gunung yang indah dan nyai marsiti membicarakan bahwa dia tiga
malam yang lalu telah bermimpi tentang Ay Ceng yang meninggalkan nya,dan Ay
Ceng pun setelah mendengarkan itu semua tiba-tiba mukanya berubah jadi pucat
dan Ay Ceng pun menghibur nyai marsiti dengan berbicara bahwa semua mimpo itu
hanya pikiran bodoh dan tahayul,baru saja Ay Ceng berbicara seperti itu tiba-toba datang
pembantu yang bernama tirta dengan membawa satu telegram kiriman daei papa nya
Ay Ceng di Sukabumi,dia sekarang kapten tua yang bernama Oh Pin Lo yang isinya
bahwa papa nya akan datong besok.
Besok harinya papa nya Ay Ceng datang dan bicara kepada Ay Ceng
dia menyuruh untuk meninggalkan nyai marsiti untuk menikah dengan anak
perempuan majikannya yang banyak warisan dan kekayaan,yidak lain nona itu
bernama Gwat Nio,karna Ay Ceng adala anak laki-laki satu-satunya dan Ay Ceng
adalah harapan keluargannya,dan papa Ay Ceng pun menyarankan kepada nya supaya
meninggalkan dulu nyai marsiti untuk sementara akan tetapi setelah ia menikah baru boleh kembali lagi dengan
nyai.tapi ia tidak suka dengan saran papa nya itu dan Ay Ceng pun merasa penghudupannya
yang begitu bahagia bersama marsiti selama tiga tahun akan hilang dan
tergantikan dengan kehidupan baru yang belum tentu gimana jadinya.
Suatu sore marsiti mengajak Ay Ceng jalanjalan ke kebun sayuran
untuk melihat lagi sebelum ia pergi dan marsiti pun bernyanyi untuk menghibur
diri,akan tetapi lagunya lagu yang sedih dan siniran.Ay Ceng pun sanagat sedih
sekali untuk menikahi Gwat Nio karna tidak sanggup melihat kesedihan yang
dirasakan marsiti,Ay Ceng pun pergi ke sukabumi untuk membatalkan pernikahannya
itu,akan tetapi Ay Ceng tidak bertemu dengan papa nya dan Ay Ceng pun kembali
lagi ke gunung mulia,akan tetapi setelah ia datang kesana tiba-tiba tirta
pembantunya datang dengan wajah bingung memberitahukan bahwa nyai marsiti sudah
pergi dan ada titipan surat dari nyai.
Dan besok paginya Ay Ceng menyuruh tirta untuk mencari nyai
kebandung selama satu minggu,tapi pulang dengan tangan kosong,sementara itu
acara pertunangan Ay Ceng dengan Gwat Nio sudah ditentukan dan hari
pernikahannya akan menyusul,sedangkan Liok Keng Djim sakit parah sekali dan ia
berniat menikahkan anaknya dengan cepat.
Ber minggu-minggu ber bulan-bulan Ay Ceng menunggu kabar dari nyai
marsiti tapi tidak ada kabar apapun dari nyai,lain dari itu Ay Ceng merasa
heran karena dalam diri Gwat Nio sangat mirip dengan marsiti,sehingga ia merasa kalau marsiti ada
disampingnya.jadi semakin lama ia hidup denga Gwat Nio semakin ia merasa kalau
Gwat Nio lebih berharga di bandingkan dengan nyai marsiti,begitulah
perlahan-lahan ia mulai lupa dengan marsiti sedangkan cintanya pada Gwat Nio
semakin lama semakin besar.Setelah satu tahun lamanya ia menikah mereka
mempunyai seorang anak yang cantik dan di beri nama Hoey Eng alias Lily.
Setelah satu tahun setengah Ay Ceng menikah,ia tidak tinggal diperkebunan
karet lagi karna ia harus ada selalu
disamping mertuanya,dan kadang-kadang saja ia datang untuk menengok
pekerjaan di gunung mulia.akhrnya perkebunan karet itu sudah di jual pada
kongsi belanda.
Pada suatu hari tetkala merasa ajalnya sudah hampir dekat,Keng
Djim menceritakan rahasia yang selama ini ia pendam kepada Ay Ceng dan Gwat Nio
bahwa selama ini ia berbuat kejahatan besar kepada seornga perempuan yang tidak
berdosa yaitu nyai marsiti,bahwa Keng Djim lah yang telah menyuruh nyai marsiti
untuk pergi sejauh-jauhnya dan untuk meninggalkan Ay Ceng dan ia pula yang
menyingkirkan nyai ke tempat yang sangat
jauh,dan ia pun yang menyuruh pembatunya yang bernama tirta untuk menjaga nyai
dan setelah enam bulan lamanya tirta memberitahukan bahwa nyai marsiti sudah
meninggal dunia akan tetapi Keng Djim sangat merasa bersalah karna ia telah
menyingkirkan marsiti yang tidak berdosa.
lain dari pada itu Keng djim pun menceritakan bahwa marsiti adalah
anaknya dari hasil hubungannya dengan nyai yaitu mina yang dulu di
peliharanya.maka sebab itu ia sanget menyesal sekali dengan perbuatan nya dan
akhirnya Keng Djim pun meninggal.dan setelah tiga jam kemudian Ay ceng mendapat
telegram bahwa papa nya telah meninggal .setelah mertua dan papa nya pun
meninggal Ay ceng menjadi sangat sibuk karna harus mengurus pekerjaan mertuanya
dan harus mengurus ibunya dan adik-adiknya.
Pada suatu hari Ay ceng kedatangn tamu yang bernama Sim Tjoan Hoe
dan pada saat itu pula Lily anaknya Ay ceng bernyanyi sambil memainkan piano,dan
Sim Tjoan Hoe pun menyarankan kepada Ay ceng untuk menanyakan keberuntungan
kepada seorang peramal dari Cikini yang menyebutkan bahwa lily tidak akan hidup
lama,dan Ay cengpun dan istrinya mendengar itu semua mereka menjadi tidak
enakhati dan lily pun percaya akan ramalan itu,lily menyarankan kepada papanya
supaya mempunyai istri lagi tetapi Ay ceng tidak mau itu terjadi karena Ay ceng
sangat mencintai istrinya.
Tuan Tjoan Hoe mempunyai ide untuk mengkias membatalkan ramalannya
dengan cara menikahkan lily dengan Bian Koen anaknya sendiri,tapi lil
menolaknya.dua hari kemudian tanggal pernikahan lily dan bian koen sudah di
tetapakan tapi lily malah jatuh sakit dan keadannya semakin parah dan lilypun
pasrah dengan pnyakitnya dan ia rela jikalau maut telah menjemputnya,
Satu tahun kemudian setelah lily meninggal,Gwat nio dan Ay ceng
pun telah sembuh dari penyakitnya dan mereka terlihat lebih tua dari biasanya
dan mereka pun tidak tinggal di batavia tapi mereka sekarang tinggal di garut
dan Ay ceng merasa tertarik. Dengan pelajaran theosophy yang sebagian besar
mempelajari dari agama budha dunia memandang tentang kehidupan pun sanget
berbeda jauh,ia tidak mau pergi lagi mencari kekayaan maka segala pekerjaan nya
pun ia hentikan.
Sedangkan Bian koen bertemu dengan seorang gadis yang wajah nya
mirip dengan lily yang bernama roosminah cucunya bapak usman dia satu satunya
gadis paling cantik dan menawan di desa itu dan orang orang sering memanggilnya
dia bunga roos dari cikembng.setelah beberapa hari orang tua Bian koen
mendatangi rumah gadis itu dan menyatakan asal - usul gadis itu tetapi ternyata
roosminah adalah anaknya marsiti dan bapaknya adalah Ay Ceng.wajar saja
roosminah sanget mirip dengan lily karena mereka adalah saudara se ayah,dan di
hari itu juga Tjoan Hoe dan istrinya,meminta roosminah ikut dan tinggal di
rumahnya karena kalau roosminah tinggal disana dia bisa jadi obat untuk Bian
koen yang sedang sakit,dan selain itu juga roosminah dia ganti dengan nama Meij
kwei alias Roselily.
Setelah ia bertemu dengan Bian koen ia sanget terkejut dan senang
sekali dan ia mengira bahwa lily,hidup kembali dan akhirnya mereka akan
melangsungkan pernikahan.dan pada suatu hari sim Tjoan Hoe mengirimkan surat
kepada ay Ceng yang berisi bahwa bian koen sudah sembuh dari sakitnya dan
berencana ia akan menikah dengan seorang gadis yang sanget cocok,pantas sekali
dengan Bian koen akan tetapi orang tua gadis itu belum tentu setuju dengan
pernikahannya bian koen dengan gadis itu dan tujuannya surat itu untuk supaya
Ay Ceng datang dan istrinya,untuk membantu menyelesaikan masalah itu dan sim
tjoan hoe sanget berharap ay Ceng datang.
Ay Ceng dan gwat nio sanget merasa aneh kepada besan nya itu,dan
berangkat lah mereka berdua ke cikembang untuk menengok bian koen yang sembuh
dari penyakitnya dan merasa penasaran dari surat yang telah tjoen hoe
kirim,setelah tiba di cikembang Ay Ceng
dan istrinya pun di sambut oleh tjoan Hoe dan istri nya dengan hormat,beberapa
jam kemudian ay Ceng dan istrinya di
ajak oleh tjoan dan bian koen untuk melihat patung lily yang terbuat dari
lilin,setelah melihatnya mereka sanget kaget sekali,dan setelah itu tjoan hoe
menceritakan kisah marsiti kepada ay Ceng dan ay Ceng pun sanget bingung, dan
secara tiba-tiba datang lah seorang gadis yang mirip lily tidak lain dan tidak
bukan itu adalah roselily anaknya ay Ceng dengan marsiti,dan ay Ceng pun sanget kaget malahan Gwat nio jatuh pingsan
,setelah Gwat nio bangun ia pelukdan mencium roosminah sambil menangis dan di
waktu itu juga datang lah tirta kepada ay Ceng dan sekarang ia pun merasa
lengkap dan dia tidak merasa lagi bermimpi.
hari kemudian setelah
terjadi pertemuan itu sim tjoan hoe dengan semua keluarga nya yaitu ia bersama
calon besan dan calon menantunya ia berangkat ke cikambang untuk zarah ke
kuburan marsiti, setelah selesai mereka pulan kembali. Ay Ceng dan istrinya aka
mengadakan pesta di rumahnya yaitu pesta pernikahan Rooslily dan Bian
Koen,sekaligus pesta hari ulang tahun pernikahan Ay Ceng dan Gwat Nio.akan
tetapi semua sanank saudaranya sangat merasa aneh dengan niat nya Ay Ceng dan
Gwat nio,mereka mengadakan pernikahan lily dan bian koen,aka tetapi lily sudah
meninggal.
Pada tanggal 15 agustus jam 8 pagi rumah Ay Ceng yang luas sudah
penuh dengan para tamu,waktu menunjukan
jam 09:30 semua para tamu sangat penasaran dan bingung tidak karuan
karena mereka menanti-nanti pengantin wanitanya,tepat jam 10:00 lily pun keluar
dengan dipimpin oleh Gwat nio yang bercucuran air mata kegirangan.setelah lily
keluar semua sanak saudara dan masyarakat betawi bengong dan ber teriak
kegirangan memanggil-manggil nama lily.
Ay Ceng lalu angkat bicara dan ia menerangkan dan menjelaskan dari
mana asal usul lily,setelah selesai kedua pengantin bersama Ay Ceng dan Tjoan
hoe berlutut di hadapan gambar nyai marsiti yang diriasi oleh kembang cente dan
harendong.
Lima tahun kemudian seteklah kejadian pernikahan antara Bian koen
dengan Roselily,yang menjadikan keheranan kota betawi.kedua pengantin itu sudah
hidup tentram dan dikaruniai satu anak perempuan dan satu anak laki-laki,yang
sekarang sudah berusia empat tahun dan dua tahun.
Tulang-tulang nyai marsiti pun di pindahkan dari cikembang ke
Batavia dimana Ay Ceng sudah membuat satu kuburan besar dan indah di sebelahnya
kuburan lily.perkebunan karet digunung mulia pun sudah jatuh lagi ke tangan Ay
Ceng dan Bian koen menjadi penguasa disana.
Ø Kelebihan cerita ini
Kelebihan
cerita ini adalah memberikan satu pelajaran untuk kita yaitu segala sesuatu
apapun yang ada dibumi ini suatu saat akan jadi hancur lebur karena segala apa
yang ada dibumi ini tidak akan kekal.dan menggambarkan kehidupan-kehidupan di
masa lampau.
Ø Kekurangan cerita ini
Kekurangan
cerita ini adalah kata-katanya masih menggunakan bahasa melayu sehingga tidak
semua kalangan memahami isi ceritanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar